BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Unsur Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang
bersifat elektromagnetik, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom
lain yang melepaskannya. Unsur Nonlogam umumnya berwujud gas, seperti oksigen,
hidrogen, dan nitrogen. Tetapi ada juga yang berwujud padat (sulfur) atau cair
(bromin). Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA,
bersifat nonlogam dan sangat reaktif.
Unsur-unsur kimia seperti unsur-unsur
Nonlogam dan Halogen banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Seperti dalam
bidang kesehatan, kecantikan, dan bahkan dalam bidang industri. Penggunaan
unsur-unsur kimia tersebut dalam bentuk unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Pemanfaatan unsur-unsur kimia didasari oleh sifat yang dimilikinya.
Di sisi lain penggunaan atau pemanfaatan unsur-unsur kimia ini memiliki bahaya
atau dampak negatif yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Oleh karena
itu, kita harus lebih memahami pemanfaatan atau penggunaan unsur-unsur kimia
ini dan lebih berhati-hati dalam pemanfaatannya.
Namun, pada kenyataannya masih banyak
orang-orang yang belum dapat memahami dan mengerti apa saja kegunaan atau pemanfaatan
unsur-unsur Nonlogam, Halogen, dan senyawanya. Selain itu, masih banyak juga
orang-orang yang belum mengetahui apa saja dampak negatif atau bahaya dari
unsur -unsur Nonlogam dan senyawanya. Oleh karena itu, kami menyusun makalah
ini dengan harapan agar para pembaca dapat lebih memahami dan mengetahui
tentang kegunaan atau pemanfaatan dan bahaya dari unsur-unsur Nonlogam,
Halogen, dan senyawanya.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa kegunaan dan bahaya unsur-unsur
Nonlogam dan senyawanya?
1.2.2
Apa manfaat unsur-unsur Halogen dan
senyawanya?
1.3 Tujuan
1.3.1
Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur
Nonlogam dan senyawanya.
1.3.2
Mengetahui bahaya dari unsur-unsur
Nonlogam dan senyawanya.
1.3.3
Mengetahui bagaimana pemanfaatan
unsur-unsur Halogen dan senyawanya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Kegunaan dan Bahaya Unsur-unsur
Nonlogam dan Senyawanya
2.1.1
Oksigen
(O2)
Gas oksigen merupakan zat reduktor yang
dapat mengoksidasi pengotor dalam pemisahan besi. Udara mengandung 20% gas
oksigen sehingga salah satu pemanfaatnnya gas oksigen adalah pengisi tabung
pernapasan.
2.1.1.1 Kegunaan
dari oksigen (O2):
2.1.1.1.1
dalam bidang kesehatan mengobati para
penyelam yang terkena dekompres
2.1.1.1.2
dalam bidang pengobatan
2.1.1.1.3
Dalam kecantikan
2.1.1.2 Kegunaan
dari ozon (O3):
2.1.1.2.1
bahan pemucat
2.1.1.2.2
penghilang bau
2.1.1.2.3
pengolah air minum dan air limbah
2.1.1.2.4
sterilisasi bahan makanan mentah dan
peralatan
2.1.1.3 Bahaya
ozon (O3):
2.1.1.3.1
Mengiritasi Sistem Pernapasan
2.1.1.3.2
Melemahkan kerja paru-paru
2.1.1.3.3
Menyerang Penderita Asma.
2.1.1.3.4
Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.
2.1.1.3.5
Kerusakan paru-paru permanen.
2.1.1.3.6
Hujan asam
2.1.2
Gas
Hidrogen (H2)
Gas hidrogen merupakan gas yang paling
ringan sehinnga banyak digunakan untuk mengisi balon udara dan bahan bakar
pesawat luar angkasa. Namun, penggunaan bahan ini dihindari karena sifatnya
yang mudah meledak dan terbakar.
2.1.2.1 kegunaan
gas Hidrogen (H2):
2.1.2.1.1
Bidang energi: merupakan sumber energi
bersih, karena tidak meninggalkan residu atau emisi gas berbahaya, yang
dihasilkan hanya air. Digunakan pula sebagai bahan baker roket.
2.1.2.1.2
Industri makanan dan minuman: digunakan
dalam proses hidrogenasi amines dan fatty acids.
2.1.2.1.3
Laboratorium: H2 digunakan
sebagai carrier gas pada gas chromathography dan alat-alat analisis lab yang
lain.
2.1.2.1.4
Polimer: H2 digunakan sebagai
bahan baku pembuatan plastic, polyester dan nylon.
2.1.2.1.6
Industri pupuk: hidrogen merupakan bahan
baku pembuatan amonia (NH3).
2.1.2.1.7
Industri oil and gas: digunakan pada
proses desulfurisasi minyak bakar dan bensin.
2.1.2.1.8
Industri gelas: hidrogen digunakan pada
proses heat treatment hollow glass (oxy-hydrogen flame) dan fiber optic.
2.1.2.2 Bahaya
Hidrogen (H2):
2.1.2.2.1.
Pernafasan: Konsentrasi tinggi dari hidrogen yang
cukup untuk menyuplai oksigen ke paru-paru akan menyebabkanpusing, bernafas
yang dalam saat perut kosong akan menyebabkan muak dan pingsan
2.1.2.2.2.
Sifat racun hidrogen
secara biologis tidak beracun dan sebenarnya tidak beracun, tetapi orang
yang sedang sakit dimana sakitnya akan bertambah parah jika kontak dengan
hidrogen, dilarang untuk bekerja dengan atau menangani produk ini
2.1.3
Gas
Nitrogen (N2)
Gas nitrogen merupakan salah satu
komponen terbesar udara, yaitu sekitar 80%. Nitrogen tidak dapat dilihat,
tetapi ketika didinginkan hingga suhu -320oF (-195oC), gas nitrogen akan
mencair sehinnga akhirnya dapat dilihat.
Gas nitrogen dapat bereaksi dengan
oksigen membentuk senyawa yang disebut
nitrogen oksida (NO).
2.1.3.1 Bahaya
Nitrogen (N2):
2.1.3.1.1
Mengakibatkan tercekik ( Asphyxiant )
pada konsentrasi yang tinggi
2.1.3.1.2
Gas Nitrogen dalam kemasan botol baja
bertekanan tinggi
2.1.3.1.3
Dalam bentuk cair jika terkena kulit
dapat menyebabkan terbakar hebat dan kerusakan jaringan badan
2.1.3.1.4
Berbau tajam
2.1.3.1.5
Membuat orang lemas
2.1.3.2 Kegunaan Gas Nitrogen (N2)
2.1.3.2.1.
Nitrogen
merupakan unsure utama pembentuk protein dan salah satu bahan untuk
membuat pupuk urea.
2.1.3.2.2.
Nitrogen
cair digunakan membekukan makanan dengan cepat.
2.1.3.2.3.
Nitrogen
digunakan sebagai gas pelindung terhadap oksigen dalam pabrik kimia dan
industri logam.
2.1.2
Grafit,
Arang, dan Intan
Grafit, arang dan intan merupakan contoh
alotropi dari unsur karbon. Intan dapat digunakan sebagai alat pemotong kaca,
mata bor, dan ampelas baja tahan karat. Arang bermanfaat sebagai obat sakit
perut karena bersifat menyerap sehingga dapat menyerap racun-racun penyebab
sakit perut, selain itu juga dapat digunakan untuk menyerap zat warna dalam
pengolahan air dan pemurnian gula tebu. Grafit digunakan sebagai anode dalam
batu baterai dan berbagai proses industri yang menggunakan elektrolisis, selain
itu dapat digunakan sebagai bahan baku pensil dan pelumas.
2.1.3
Unsur
Fosfor dan Senyawa Fosfat
Unsur fosfor (P4) mempunyai
dua alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor merah digunakan untuk
membuat korek api, sedangkan fosfor putih dimanfaatkan dalam pembuatan asam fosfat
dan senyawa fosfat lain, seperti natrium trifosfat (NaP3).
2.1.3.1. Bahaya
Fosfor (P4)
Berbahaya bagi kelestarian lingkungan
2.1.3.2. Manfaat
Fosfor (P4)
Digunakan untuk membuat asam fosfat
Di gunakan dalam pembuuatan korek api
2.1.3.3. Bahaya Fosfat
Dapat menimbuklkan pencemaran lingkungan
2.1.3.4. Manfaat Fosfat
Dapat digunakan dalam produk olahan
berbasis daging
Memecah atau memisahkan kompleks
aktomiosin menjadi aktin dan myosin
Meningkatkan pH, kekuatan ionic dan
daya ikat air (WHC) sehingga akan meningkatkan rendemen pemasakan
Sebagai antioksidan (pengkelat ion
divalent seperti Fe+2, Cu+2 mencegah oksidasi dan pembentukan flavor tengik.
2.1.4
Senyawa
Oksida Sulfur (SO)
Unsur belerang digunakan dalam pembuatan
karet vulkanisir sehingga karet yang dihasilkan lebih kuat, mudah dicetak,
keras dan elastis. Unsur belerang dapat menyebabkan manusia akan mengalami
gangguan pada sistem pernafasannya
2.1.4.1 Bahaya Oksida Sulfur (SO)
2.1.4.1.1
menyebabkan iritasi pada bagian tubuh
yang terkena
2.1.4.1.2
menyebabkan terjadi hyper plasia dan
meta plasia sel-sel epitel dan dicurigai dapat menjadi kanker
2.1.4.2 Manfaat Oksida Sulfur (SO)
2.1.4.2.1 dapat digunakan dalam bidang
industri, misalnya dalam pembuatan
bunga api
2.2 Beberapa Pemanfaatan Unsur-unsur
Halogen dan Senyawanya
2.2.1
Gas flour (F2) digunakan
dalam pembuatan teflon dan freon, bahan bakar roket dan mencegah gigi berlubang
2.2.2
Senyawa asam fluorida digunakan dalam
mensketsa gelas
2.2.3
Senyawa
CFC (freon CHCl2F) CCl4 + HF CHCl2 + Cl2 digunakan
sebagai zat pendingin dalam air
conditioner (AC) dan lemari es. Senyawa CFC berbahaya bagi lingkungan
karena dapat terakumulasi di atmosfer.
2.2.4
Gas klor banyak digunakan dalam
pengolahan air sebagai zat disfektan
untuk membunuh kuman-kuman karena bersifat oksidator
2.2.5
NaOCl dan Ca(Cl)2 dapat
digunakan sebagai pemutih pakaian
2.2.6
Iodin (I2) yang dilarutkan
dalam alkohol digunakan sebagai antiseptik untuk mengobati luka. Dalam industri farmasi yodium dimanfaatkan sebagai bahan baku utama untuk
tingtur (larutan obat dalam alkohol), kesehatan (sanitary), industri
desinfektan, dan herbisida. Yodium digunakan dalam garam rakyat untuk
meningkatkan kualitas garam tersebut agar layak dan sehat untuk dikonsumsi.
2.2.7
Garam iodidanya dapat digunakan untuk
mencegah penyakit gondok dan zat dalam anlisis kimia
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa unsur-unsur kimia seperti unsur Nonlogam seperti : Oksigen (O2),
Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Karbon (C), Oksida Sulfur
(SO), Forfor dan Fosfat dan Halogen dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya: bidang kesehatan,
kecantikan, dan bahkan dalam bidang industri. Unsur Nonlogam yang biasanya
dimanfaatkan adalah Oksigen, Nitrogen, Hidrogen, Fosfot, Fosfat, Oksida Sulfur,
Grafit, Arang, dan Intan. Sedangkan unsur Halogen yang biasanya dimanfaatkan
adalah gas Fluor, gas Klor, dan Iodin.
Selain itu, unsur-unsur kimia ini memiliki
dampak negatif atau bahaya yang ditimbulkannya. Bahaya ini seperti misalnya,
hujan asam, dapat meracuni manusia, dan dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan. Jadi, bahaya unsur-unsur kimia tersebut sebanding dengan pemanfaatan
atau kegunaannya. Akan tetapi, dengan pemanfaatan yang benar dan tidak berlebih
resiko dari bahaya unsur-unsur kimia ini jauh lebih sedikit.
3.2
Saran
3.2.1 Sebaiknya pembaca lebih bisa
memahami dan mengetahui dampak dari penggunaan unsur-unsur kimia tersebut
setelah membaca makalah ini.
3.2.2 Sebaiknya guru lebih dalam
mempelajari materi ini karena materi ini sering kita temukan pemanfaatnnya
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Justiana,
Sandri dkk.2009.Kimia 3.Jakarta: Yudhistira.
www.id.wi11`kipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar