Selasa, 17 Desember 2013

MAKALAH UNSUR NONLOGAM DAN PEMANFAATAN UNSUR HALOGEN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Unsur  Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektromagnetik, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain yang melepaskannya. Unsur Nonlogam umumnya berwujud gas, seperti oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Tetapi ada juga yang berwujud padat (sulfur) atau cair (bromin).   Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA, bersifat nonlogam dan sangat reaktif.
Unsur-unsur kimia seperti unsur-unsur Nonlogam dan Halogen banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Seperti dalam bidang kesehatan, kecantikan, dan bahkan dalam bidang industri. Penggunaan unsur-unsur kimia tersebut dalam bentuk unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Pemanfaatan unsur-unsur kimia didasari oleh sifat yang dimilikinya. Di sisi lain penggunaan atau pemanfaatan unsur-unsur kimia ini memiliki bahaya atau dampak negatif yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus lebih memahami pemanfaatan atau penggunaan unsur-unsur kimia ini dan lebih berhati-hati dalam pemanfaatannya.
Namun, pada kenyataannya masih banyak orang-orang yang belum dapat memahami dan mengerti apa saja kegunaan atau pemanfaatan unsur-unsur Nonlogam, Halogen, dan senyawanya. Selain itu, masih banyak juga orang-orang yang belum mengetahui apa saja dampak negatif atau bahaya dari unsur -unsur Nonlogam dan senyawanya. Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini dengan harapan agar para pembaca dapat lebih memahami dan mengetahui tentang kegunaan atau pemanfaatan dan bahaya dari unsur-unsur Nonlogam, Halogen, dan senyawanya.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa kegunaan dan bahaya unsur-unsur Nonlogam dan senyawanya?
1.2.2        Apa manfaat unsur-unsur Halogen dan senyawanya?
1.3  Tujuan
1.3.1        Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur Nonlogam dan senyawanya.
1.3.2        Mengetahui bahaya dari unsur-unsur Nonlogam dan senyawanya.
1.3.3        Mengetahui bagaimana pemanfaatan unsur-unsur Halogen dan senyawanya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Kegunaan dan Bahaya Unsur-unsur Nonlogam dan Senyawanya
2.1.1        Oksigen (O2)
Gas oksigen merupakan zat reduktor yang dapat mengoksidasi pengotor dalam pemisahan besi. Udara mengandung 20% gas oksigen sehingga salah satu pemanfaatnnya gas oksigen adalah pengisi tabung pernapasan.
2.1.1.1  Kegunaan dari oksigen (O2):
2.1.1.1.1        dalam bidang kesehatan mengobati para penyelam yang terkena dekompres
2.1.1.1.2        dalam bidang pengobatan
2.1.1.1.3        Dalam kecantikan
2.1.1.2  Kegunaan dari ozon (O3):
2.1.1.2.1        bahan pemucat
2.1.1.2.2        penghilang bau
2.1.1.2.3        pengolah air minum dan air limbah
2.1.1.2.4        sterilisasi bahan makanan mentah dan peralatan
2.1.1.3  Bahaya ozon (O3):
2.1.1.3.1        Mengiritasi Sistem Pernapasan
2.1.1.3.2        Melemahkan kerja paru-paru
2.1.1.3.3        Menyerang Penderita Asma.
2.1.1.3.4        Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.
2.1.1.3.5        Kerusakan paru-paru permanen.
2.1.1.3.6        Hujan asam

2.1.2        Gas Hidrogen (H2)
Gas hidrogen merupakan gas yang paling ringan sehinnga banyak digunakan untuk mengisi balon udara dan bahan bakar pesawat luar angkasa. Namun, penggunaan bahan ini dihindari karena sifatnya yang mudah meledak dan terbakar.


2.1.2.1  kegunaan gas Hidrogen (H2):
2.1.2.1.1        Bidang energi: merupakan sumber energi bersih, karena tidak meninggalkan residu atau emisi gas berbahaya, yang dihasilkan hanya air. Digunakan pula sebagai bahan baker roket.
2.1.2.1.2        Industri makanan dan minuman: digunakan dalam proses hidrogenasi amines dan fatty acids.
2.1.2.1.3        Laboratorium: H2 digunakan sebagai carrier gas pada gas chromathography dan alat-alat analisis lab yang lain.
2.1.2.1.4        Polimer: H2 digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastic, polyester dan nylon.
2.1.2.1.5        Industri kimia: H2 gas merupakan bahan baku pembuatan H2O2 atau hidrogen peroksida.
2.1.2.1.6        Industri pupuk: hidrogen merupakan bahan baku pembuatan amonia (NH3).
2.1.2.1.7        Industri oil and gas: digunakan pada proses desulfurisasi minyak bakar dan bensin.
2.1.2.1.8        Industri gelas: hidrogen digunakan pada proses heat treatment hollow glass (oxy-hydrogen flame) dan fiber optic.
2.1.2.2  Bahaya Hidrogen (H2):
2.1.2.2.1.      Pernafasan: Konsentrasi tinggi dari hidrogen yang cukup untuk menyuplai oksigen ke paru-paru akan menyebabkanpusing, bernafas yang dalam saat perut kosong akan menyebabkan muak dan pingsan
2.1.2.2.2.      Sifat racun hidrogen secara biologis tidak beracun dan sebenarnya tidak beracun, tetapi orang yang sedang sakit dimana sakitnya akan bertambah parah jika kontak dengan hidrogen, dilarang untuk bekerja dengan atau menangani produk ini
2.1.3        Gas Nitrogen (N2)
Gas nitrogen merupakan salah satu komponen terbesar udara, yaitu sekitar 80%. Nitrogen tidak dapat dilihat, tetapi ketika didinginkan hingga suhu -320oF   (-195oC), gas nitrogen akan mencair sehinnga akhirnya dapat dilihat.
Gas nitrogen dapat bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa yang disebut nitrogen oksida (NO).
2.1.3.1  Bahaya Nitrogen (N2):
2.1.3.1.1        Mengakibatkan tercekik ( Asphyxiant ) pada konsentrasi yang tinggi
2.1.3.1.2        Gas Nitrogen dalam kemasan botol baja bertekanan tinggi
2.1.3.1.3        Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan kerusakan jaringan badan
2.1.3.1.4        Berbau tajam
2.1.3.1.5        Membuat orang lemas
2.1.3.2   Kegunaan Gas Nitrogen (N2)    
2.1.3.2.1.                  Nitrogen merupakan unsure utama pembentuk protein dan salah satu bahan untuk           membuat pupuk urea.
2.1.3.2.2.                  Nitrogen cair digunakan  membekukan makanan dengan cepat.
2.1.3.2.3.                  Nitrogen digunakan sebagai gas pelindung terhadap oksigen dalam pabrik kimia dan industri logam.

2.1.2        Grafit, Arang, dan Intan
Grafit, arang dan intan merupakan contoh alotropi dari unsur karbon. Intan dapat digunakan sebagai alat pemotong kaca, mata bor, dan ampelas baja tahan karat. Arang bermanfaat sebagai obat sakit perut karena bersifat menyerap sehingga dapat menyerap racun-racun penyebab sakit perut, selain itu juga dapat digunakan untuk menyerap zat warna dalam pengolahan air dan pemurnian gula tebu. Grafit digunakan sebagai anode dalam batu baterai dan berbagai proses industri yang menggunakan elektrolisis, selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku pensil dan pelumas.

2.1.3        Unsur Fosfor dan Senyawa Fosfat
Unsur fosfor (P4) mempunyai dua alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor merah digunakan untuk membuat korek api, sedangkan fosfor putih dimanfaatkan dalam pembuatan asam fosfat dan senyawa fosfat lain, seperti natrium trifosfat (NaP3).
2.1.3.1.       Bahaya Fosfor (P4)
Berbahaya bagi kelestarian lingkungan
2.1.3.2.       Manfaat Fosfor (P4)
Digunakan untuk membuat asam fosfat
Di gunakan dalam pembuuatan korek api
2.1.3.3.       Bahaya  Fosfat
Dapat menimbuklkan pencemaran lingkungan
2.1.3.4.       Manfaat  Fosfat
Dapat digunakan dalam produk olahan berbasis daging
Memecah atau memisahkan kompleks aktomiosin menjadi aktin dan myosin
Meningkatkan pH, kekuatan ionic dan daya ikat air (WHC) sehingga akan meningkatkan rendemen pemasakan
Sebagai antioksidan (pengkelat ion divalent seperti Fe+2, Cu+2 mencegah oksidasi dan pembentukan flavor tengik.

2.1.4        Senyawa Oksida Sulfur (SO)
Unsur belerang digunakan dalam pembuatan karet vulkanisir sehingga karet yang dihasilkan lebih kuat, mudah dicetak, keras dan elastis. Unsur belerang dapat menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya


2.1.4.1 Bahaya Oksida Sulfur (SO)
2.1.4.1.1        menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena
2.1.4.1.2        menyebabkan terjadi hyper plasia dan meta plasia sel-sel epitel dan dicurigai dapat menjadi kanker
2.1.4.2 Manfaat Oksida Sulfur (SO)
2.1.4.2.1 dapat digunakan dalam bidang industri,    misalnya dalam pembuatan bunga api


2.2  Beberapa Pemanfaatan Unsur-unsur Halogen dan Senyawanya
2.2.1        Gas flour (F2) digunakan dalam pembuatan teflon dan freon, bahan bakar roket dan mencegah gigi berlubang
2.2.2        Senyawa asam fluorida digunakan dalam mensketsa gelas
2.2.3        Senyawa CFC (freon CHCl2F) CCl4 + HF   CHCl2 + Cl2 digunakan sebagai zat pendingin dalam air conditioner (AC) dan lemari es. Senyawa CFC berbahaya bagi lingkungan karena dapat terakumulasi di atmosfer.
2.2.4        Gas klor banyak digunakan dalam pengolahan air sebagai zat disfektan untuk membunuh kuman-kuman karena bersifat oksidator
2.2.5        NaOCl dan Ca(Cl)2 dapat digunakan sebagai pemutih pakaian
2.2.6        Iodin (I2) yang dilarutkan dalam alkohol digunakan sebagai antiseptik untuk mengobati luka. Dalam industri farmasi yodium dimanfaatkan sebagai bahan baku utama untuk tingtur (larutan obat dalam alkohol), kesehatan (sanitary), industri desinfektan, dan herbisida. Yodium digunakan dalam garam rakyat untuk meningkatkan kualitas garam tersebut agar layak dan sehat untuk dikonsumsi.
2.2.7        Garam iodidanya dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok dan zat dalam anlisis kimia





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
     Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur kimia seperti unsur Nonlogam seperti : Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Karbon (C), Oksida Sulfur (SO), Forfor dan Fosfat dan Halogen dapat  dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya: bidang kesehatan, kecantikan, dan bahkan dalam bidang industri. Unsur Nonlogam yang biasanya dimanfaatkan adalah Oksigen, Nitrogen, Hidrogen, Fosfot, Fosfat, Oksida Sulfur, Grafit, Arang, dan Intan. Sedangkan unsur Halogen yang biasanya dimanfaatkan adalah gas Fluor, gas Klor, dan Iodin.
     Selain itu, unsur-unsur kimia ini memiliki dampak negatif atau bahaya yang ditimbulkannya. Bahaya ini seperti misalnya, hujan asam, dapat meracuni manusia, dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Jadi, bahaya unsur-unsur kimia tersebut sebanding dengan pemanfaatan atau kegunaannya. Akan tetapi, dengan pemanfaatan yang benar dan tidak berlebih resiko dari bahaya unsur-unsur kimia ini jauh lebih sedikit.
3.2 Saran
3.2.1 Sebaiknya pembaca lebih bisa memahami dan mengetahui dampak dari penggunaan unsur-unsur kimia tersebut setelah membaca makalah ini.
3.2.2 Sebaiknya guru lebih dalam mempelajari materi ini karena materi ini sering kita temukan pemanfaatnnya dalam kehidupan sehari-hari.













DAFTAR PUSTAKA



Justiana, Sandri dkk.2009.Kimia 3.Jakarta: Yudhistira.
www.id.wi11`kipedia.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar